Kilas Daerah


Tak Hanya Pacitan, Ini 25 Kabupaten/Kota yang Paling Rawan Alami Tsunami Besar
AI on 09/14/2021 at 11:58pm (UTC)
 Tak Hanya Pacitan, Ini 25 Kabupaten/Kota yang Paling Rawan Alami Tsunami BesarJAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) membeberkan potensi gempa dan tsunami di Pacitan, Jawa Timur. Tak hanya Pacitan, sebanyak 25 kabupaten/kota di Indonesia masuk daftar paling rawan diterjang tsunami besar.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, Pacitan berpotensi mengalami tsunami karena pergerakan lempeng tektonik Indo-Australia dan Eurasia di kawasan selatan Pulau Jawa.

“Berdasarkan hasil penelitian, wilayah Pantai Pacitan memiliki potensi tsunami setinggi 28 meter dengan estimasi waktu tiba sekitar 29 menit," kata Dwikorita yang dikutip dari situs BMKG, Senin (13/9/2021).

Dwikorita menambahkan, genangan tsunami di daratan Pacitan berkisar 15-16 meter dengan potensi jarak genangan mencapai 4 - 6 kilometer dari bibir pantai.
Ia pun mengimbau pemerintah daerah (Pemda) dan masyarakat Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, agar bersiap dengan skenario terburuk.

“Jika masyarakat terlatih maka tidak ada istilah gugup dan gagap saat bencana terjadi. Begitu gempa terjadi, baik masyarakat maupun pemerintah sudah tahu apa-apa saja yang harus dilakukan dalam waktu yang sangat terbatas tersebut,” ujar Dwikorita.

Perlu diketahui, Pacitan bukan satu-satunya daerah di Indonesia yang rawan tsunami.

Peneliti BMKG dan sejumlah lembaga penelitian Indonesia serta Australia pernah menerbitkan “Kajian Nasional Bahaya Tsunami untuk Indonesia”.

Kajian itu menekankan, wilayah pesisir barat Sumatera, pesisir selatan Jawa dan Nusa Tenggara Barat memiliki bahaya tsunami tertinggi.Kabupaten dan kota di wilayah-wilayah itu dapat mengalami tsunami dengan tinggi antara 5-10 meter setidaknya satu kali setiap 100 tahun.

“Ibu kota provinsi yang paling mungkin mengalami tsunami adalah (dengan urutan kemungkinan terbesar sampai terkecil) Denpasar, Jayapura, Bengkulu, Ternate, Manado, Banda Aceh, Manokwari, Padang, Ambon dan Mataram,” tulis tim peneliti.

Berikut 25 Kabupaten/Kota di Indonesia paling rawan tsunami besar dengan ketinggian di atas 3 meter:

1. Lampung Barat, Lampung rawan tsunami dengan ketinggian antara 6,9 meter hingga 37,1 meter
2. Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat rawan tsunami dengan ketinggian antara 7,5 meter hingga 42,3 meter
3. Nias, Sumatera Utara rawan tsunami dengan ketinggian antara 6,4 meter hingga 23,7 meter
4.Bengkulu Utara, Bengkulu rawan tsunami dengan ketinggian antara 5,7 meter hingga 32,9 meter
5. Garut, Jawa Barat rawan tsunami dengan ketinggian antara 6,3 meter hingga 30,8 meter
6. Cianjur, Jawa Barat rawan tsunami dengan ketinggian antara 6,2 meter hingga 30,0 meter
7. Nias Selatan, Sumatera Utara rawan tsunami dengan ketinggian antara 5,7 meter hingga 33,0 meter
8. Gunung Kidul, DI Yogyakarta rawan tsunami dengan ketinggian antara 6,1 meter hingga 32,1 meter
9. Ciamis, Jawa Barat rawan tsunami dengan ketinggian antara 6,0 hingga 28,2 meter
10. Purwokerto, Jawa Tengah rawan tsunami dengan ketinggian antara 6,0 hingga 30,3 meter
11. 1asikmalaya, Jawa Barat rawan tsunami dengan ketinggian antara 6,0 meter hingga 29,4 meter
12. Wonogiri, Jawa Tengah rawan tsunami dengan ketinggian antara 5,8 meter hingga 33,5 meter
13. Kabupaten Blitar, Jawa Timur rawan tsunami dengan ketinggian antara 6,0 hingga 28,1 meter
14. Pandeglang, Banteng rawan tsunami dengan ketinggian antara 6,3 hingga 26,7 meter
15. Simeulue, Nanggroe Aceh Darussalam rawan tsunami dengan ketinggian antara 5,5 hingga 24,3 meter
16. Kaur, Bengkulu rawan tsunami dengan ketinggian antara 5,9 hingga 30,8 meter
17. Sukabumi, Jawa Barat rawan tsunami dengan ketinggian antara 5,8 hingga 28,0 meter
18. Kebumen, Jawa Tengah rawan tsunami dengan ketinggian antara 5,6 hingga 31,6 meter
19. Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat rawan tsunami dengan ketinggian antara 6,4 hingga 28,3 meter
20. Trenggalek, Jawa Timur rawan tsunami dengan ketinggian antara 5,8 hingga 28,6 meter
21. Tanggamus, Lampung rawan tsunami dengan ketinggian antara 4,1 hingga 30,9 meter
22. Sumbawa, Nusa Tenggara Barat rawan tsunami dengan ketinggian antara 6,1 meter hingga 29,2 meter
23. Cilacap, Jawa Tengah rawan tsunami dengan ketinggian antara 5,4 meter hingga 29,1 meter
24. Kulon Progo, DI Yogyakarta rawan tsunami dengan ketinggian antara 4,9 hingga 28,6 meter
25. Aceh Singkil, Nanggroe Aceh Darussalam rawan tsunami dengan ketinggian antara 4,9 hingga 19,9 meter

Source: Kompas
 

Mubazir! Warga Ogah Divaksin, 1.815 Dosis Vaksin COVID di Aceh Tak Terpakai
ai on 09/14/2021 at 7:04am (UTC)
 Aceh Tenggara - Ribuan vaksin Corona atau COVID-19 di Aceh Tenggara, Aceh, tidak terpakai. Vaksin itu mubazir lantaran warga tak mau ikut vaksinasi.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Aceh Tenggara, Sukri Manto. Dia menjawab soal temuan ribuan vaksin Corona terbuang di daerah itu.

Sukri menyebut ribuan vaksin itu tidak terbuang melainkan tidak terpakai. Dia juga menjelaskan alasan ribuan dosis vaksin Corona itu tidak terpakai.

Sukri mengatakan masyarakat di Aceh Tenggara kurang tertarik untuk mengikuti vaksin Corona saat awal program vaksinasi Corona digelar. Dia menyebut hal itu memicu penggunaan vaksin tidak maksimal.

"Memang di awal-awal kegiatan vaksinasi di Kabupaten Aceh Tenggara dulu masyarakat masih kurang antusias sehingga vaksin yang satu vial 10 dosis, itu kadang-kadang yang datang enam orang. Jadi sehingga yang empat dosis itu jadi tidak terpakai karena masa daya tahan vaksin Sinovac setelah dibuka vial itu, jadi hanya berkisar 6 jam," ucap Sukri.

Dia mengatakan ribuan dosis vaksin itu juga tak terpakai karena banyak warga yang datang tapi tak bisa disuntik vaksin karena alasan medis. Menurutnya, hal itu menjadi pemicu ribuan dosis vaksin tak terpakai.

"Tidak betul bahwa ribuan vaksin itu terbuang di Aceh Tenggara. Tapi, memang ada 1.815 dosis vaksin tidak terpakai. Jadi tepatnya bukan terbuang tapi tidak terpakai pada saat proses vaksinasi," kata Sukri Manto saat dimintai konfirmasi, Selasa (14/9/2021).

"Kemarin banyaknya vaksin masyarakat yang hadir itu juga belum tentu bisa divaksin karena ada berbagai macam kendala misalnya demam tinggi atau dia lagi hipertensi. Jadi memang ada sisa-sisa vaksin itu setelah disuntikkan dalam vial itu ada dosis yang otomatis yang tidak bisa dipakai," sebut Sukri.

Source: Detik.com
 

Pendidikan Masa Pandemi Harus Utamakan Kesehatan dan Psikologis Anak
Ai on 09/09/2021 at 9:46am (UTC)
 Direktur Sekolah Dasar Kementerian Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbud Ristek) Sri Wahyuningsih menyatakan, secara nasional untuk seluruh jenjang, sekitar 39
ari 270 ribu satuan pendidikan yang telah memberikan data, telah melaksanakan PTM terbatas.

“Seluruh pihak berkolaborasi untuk memastikan implementasi peraturan pelaksanaan PTM terbatas di lapangan.

Dikatakannya, pemerintah melakukan sosialisasi aturan teknis PTM terbatas secara masif bersama pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Pendidikan Provinsi maupun Kabupaten/Kota. Satuan pendidikan juga didorong membentuk Satgas COVID-19 untuk memastikan penerapan protokol kesehatan di tiap sekolah.

Menurutnya, syarat wajib vaksin diberlakukan bagi guru dan tenaga pendidikan dalam PTM terbatas.

Peserta didik juga diharapkan segera mendapatkan vaksin. Pemerintah mengharapkan semua tenaga pendidikan, tenaga kesehatan, tokoh masyarakat serta tokoh agama setempat dapat bekerja sama dalam mengajak orang tua agar berpartisipasi dalam percepatan vaksinasi anak 12-17 tahun.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wahid Wahyudi mengatakan, sejak Agustus 2021, Jawa Timur telah melakukan uji coba PTM terbatas secara bertahap di wilayah yang dianggap aman.

Hingga saat ini, tercatat lebih dari 96,83MA, SMK dan SLB di Jawa Timur telah membuka PTM terbatas.

PTM terbatas tersebut berlangsung 2 jam per hari dan setiap siswa melaksanakan sebanyak 2 kali dalam seminggu.

“Berdasarkan hasil evaluasi kami, kebijakan pemerintah terlaksana dengan baik dalam PTM terbatas.

Source :Tribun news.com









 

GANJAR LUNCURKAN MOBIL VAKSIN
Ai on 09/09/2021 at 9:37am (UTC)
 Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo meminta pemangku wilayah agar menyosialisasikan keberadaan bus vaksin atau vaksin bergerak kepada warganya.

“Kami tahu meskipun Jawa Tengah itu tengahnya Jawa. Tetapi remote areanya masih banyak. Oleh karena itu, kami membuat vaksinasi bergerak supaya bisa menjangkau area-area yang selama ini sulit terjangkau,” ucap Ganjar.

Pernyataan tersebut ia sampaikan usai secara resmi meluncurkan dua bus vaksin milik Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng di Desa Karangrejo, Kecamatan Borobudur, Magelang, Rabu (8/9/2021).

Orang nomor satu di Jateng ini mengatakan dua dari lima bus vaksin siap untuk "jemput bola" ke remote area di daerah. Selain bisa menjangkau area yang sulit, Bus Vaksin diprioritaskan pula untuk lansia dan kelompok masyarakat berisiko tinggi.

“Saya nderek titip (ikut titip) pesan pada teman-teman kepada desa (Kades) dan kepala dusun (Kadus) untuk mengajak kelompok-kelompok masyarakat. Utamanya, ajak para lanjut usia (usia) sebagai kelompok risiko tinggi supaya terlindungi,” ujar Ganjar.

Baca juga: Kalsel Mulai Vaksinasi 50 Ibu Hamil Berusia Kandungan di Atas 12 Minggu

Pasalnya, lanjut dia, dari data saat ini, lansia dan pemilik penyakit bawaan menjadi kelompok paling tinggi sebagai penyumbang kasus kematian. Mayoritas dari mereka pun belum mendapatkan vaksinasi.

“Kalau kelompok tersebut bisa segera divaksinasi, maka penularan Covid-19 dapat dicegah. Hal ini juga bertujuan untuk memperlancar aktivitas masyarakat kembali,” imbuh Ganjar.

Ganjar juga meminta masyarakat harus diberikan pengetahuan agar mereka bisa bersabar dan mau mengantre vaksinasi.

Percepatan vaksinasi jateng
Lebih lanjut, Ganjar mengatakan, pengadaan bus vaksin merupakan salah satu upaya pemerintah provinsi Jateng untuk mempercepat dan mempermudah akses vaksinasi masyarakat.

Ia mengaku, pihaknya tengah berikhtiar terus-menerus dan berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin serta Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) mengenai percepatan vaksinasi di Jateng.

Terkait acara peluncuran, Ganjar mengatakan bahwa peresmian bus vaksin di Borobudur bukan tanpa alasan.

Seperti diketahui, Borobudur merupakan salah satu wilayah Destinasi Super Prioritas.

“Maka dari itu, kami berharap juga bisa segera menggerakkan ekonomi. Tujuan kami adalah mendorong berbagai sektor, termasuk pariwisata,” ucap Ganjar, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu.

Baca juga: Jateng Terbebas dari PPKM Level 4, Ganjar: Jangan Euforia

Kendati demikian, ia ingin lebih dulu menggerakkan pelaku pariwisata agar mendapatkan fasilitas vaksinasi.

Apabila sudah divaksin, maka Ganjar memastikan, pihaknya akan segera melakukan uji coba pembukaan pariwisata di daerah tersebut.

“Apalagi sejumlah event juga telah disiapkan, seperti acara olahraga tahunan Borobudur Marathon dan Tour de Borobudur. Persiapan kegiatan ini juga dilakukan dengan rekayasa sedemikian rupa agar dapat berjalan aman,” imbuhnya

Source: Kompas.com
 

<-Back

 1 

Continue->

 
This website was created for free with Own-Free-Website.com. Would you also like to have your own website?
Sign up for free